Gelorakan Cerdas Bermedia, Ansor Nogosari Gelar Pelatihan Jurnalistik Media Sosia
Gelorakan Cerdas Bermedia, Ansor Nogosari Gelar Pelatihan Jurnalistik Media Sosial
Hampir setiap orang memiliki smartphone sebagai sarana komunikasi dan mencari atau berbagi informasi. Termasuk juga dapat dijadikan alat dakwah yang efektif. Maka, semakin bijak dan cerdas menggunakannya akan menambah kemanfaatan dan kemaslahatan diri dan umat.
Dari situ, untuk meningkatkan kemampuan jurnalistik dan bermedia sosial, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, meyelenggarakan pelatihan secara intens, di Aula Kantor Kecamatan Nogosari, Ahad (3/10/2021) pagi - sore.
Dalam pelatihan yang bertemakan "Teknologi Informasi sebagai Sarana Jitu Gerakan Islam Ramah", ini menghadirkan pemateri M Aji Najmuddin (NU Online Jawa Tengah), Hendrawan (Founder Gawai Piawai), Isa (DASI), Heri Safitri (Wakil Biro Infokom Satkorwil Banser Jawa Tengah), Khafidz S. (Ketua Media Ansor Boyolali), dan Gus Mannan Maknawi (Media Ansor Boyolali).
Acara pembukaan dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Nogosari, MWC Nahdlatul Ulama (NU) Nogosari, pengurus PAC GP Ansor Nogosari, serta Tim Media Ansor Boyolali.
Dalam sambutan sahabat Nur Sodik, Ketua PAC GP Ansor Nogosari, menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada seluruh peserta yang mengikuti pelatihan, semoga dapat menerima ilmu dengan baik dari pemateri yang berkompeten.
Ia berharap, pelatihan ini bisa meningkatkan keaktifan kaum milenial di media sosial yang sesuai dengan warna ajaran NU. "Setelah adanya pelatihan ini, kita dapat lebih aktif bergerak di media sosial, khususnya di media-media mainstream seperti facebook, instagram, youtube, dan lain sebagainya. Di era digital, media juang (dakwah) bukan hanya di dunia nyata tetapi merambah ke dunia maya," terangnya.
Sementara itu Ketua Kaderisasi Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Boyolali, Kiai Abdul Wahid, berpesan bahwasanya smartphone itu ibarat pisau bermata dua, dapat menjadi berkah dapat pula menjadi musibah. "Jangan sampai kita asyik nyetatus berujung kasus. Jangan sampai salah narasi berujung di jeruji besi," tuturnya.
Ia juga berharap, ke depan peserta pelatihan agar lebih bijak dalam bermedia, jangan sekali-kali bertentangan dengan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (ITE) yang berlaku. "Dulu mulutmu adalah harimau-mu, kalau sekarang jarimu harimau-mu. Maka, jadikan media sosial sebagai sumber berkah bukan sumber musibah," tambahnya.
Dalam pelatihan ini, pemateri lebih banyak menyampaikan trik dan teknik agar mudah membuat konten dan menulis yang baik dan menarik. "Barang yang katon (kelihatan) itu bisa dipelajari," salah satu kata kunci dari Hendrawan yang juga jurnalis senior CNN.
Selain anggota Media Ansor Nogosari, pelatihan juga diikuti Fatayat, IPNU - IPPNU, Pagar Nusa Nogosari, Media Ansor kecamatan lain, sejumlah santri pondok pesantren sekitar, dan menariknya lagi, Muhammad Tedy Resandy, putra Kapolsek Nogosari, Bapak Riyanto, turut belajar bersama mengasah skill jurnalistik.
Kapolsek mengapresiasi tinggi kegiatan Media Ansor Nogosari, termasuk dengan mengikutsertakan putranya tersebut. "Anak-anak muda harus paham media, baik media cetak maupun online. Jangan mudah termakan hoaks yang beredar. Sering-sering membaca supaya menambah wawasan dan lebih ketat menyaring berita yang beredar. Gunakan media dengan bijak, jangan bertentangan dengan Undang-Undang ITE," tegasnya.
Walaupun pandemi Covid-19 sudah menurun, acara pelatihan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.
Komentar
Posting Komentar