PAC GP ANSOR NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI

  Sekadar diketahui bahwa 51 tahun silam, tepatnya 29 Desember 1971, KH Abdul Wahab Chasbullah wafat. Kepergiannya berselang empat hari setelah digelarnya Muktamar NU.  Wafatnya merupakan duka mendalam tidak hanya bagi Nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama, juga bangsa Indonesia. Yang menarik dari sosok pahlawan nasional tersebut adalah sempat bernegosiasi dengan Malaikat Izrail. Bahwa di ujung usinya yang mencapai 83 tahun, meminta ajalnya ditunda sampai menyelesaikan Laporan  Pertanggungan Jawab atau LPJ sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal itu ternyata benar-benar terjadi karena usai Muktamar ke-25 NU tahun 1971, dirinya wafat. Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Ditulis sejumlah literatur bahwa Mbah Wahab, sapaan akrabnya mengalami masa kritis di usianya ke 83 pada tahun 1971. Sejumlah santri kerap kali membacakan Surat Yasin kepada Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut. Saat itu kondisi Mbah Wahab sudah sangat lemah. S...

  Sinergitas Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Ngemplak dengan Nogosari tidak di ragukan lagi. Hal ini terlihat sore menjelang malam mengamankan giat acara 'Pengajian Akbar Gagaksipat Bersholawat' bertempat Lapangan Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Ahad (4/9/2022).  Tampak Puluhan Banser melaksanakan pengamanan di sepanjang jalan pertigaan Banaran - Asramahaji Donohodan hingga ke lokasi acara.  Untuk penempatan personel pengamanan di tata sesuai dengan rencana yang ada, termasuk penempatan anggota banser baik di lokasi ataupun di jalan, sesuai arahan Kasatkoryon Banser Ngemplak Ansor Banser Ngemplak Komandan Suryadi.  Dalam acara yang bertemakan Pengajian Akbar  Gagaksipat Bersholawat yang menghadirkan Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf Assegaf dan Habib Muhammad  bin Yahya Baraqbah Tampak jamaah memadati lapangan yang tak sabar untuk mengdengarkan lantunan syair sholawat yang di iringi Hadrah Majelis Az zahir (pekalongan).  Alhamdulilah hingga pungk...

  Habib Luthfi bin Yahya kedatangan tamu seorang ulama kharismatik dari Kota Purworejo, murid dari Abuya Sayyid Muhammad Alwi Al-maliki Mekkah. Yakni, KH Muhammad Thoifur Mawardi, pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhid Kedungsari Purworejo Jawa Tengah. Peristiwa itu terjadi pada hari Rabu malam Kamis tanggal 7 Oktober 2020 selepas sholat Isya. Dalam pertemuan itu, Habib Lutfi dan KH Thoifur Mawardi berbincang-bincang banyak hal tentang keagamaan. Habib Lutfi pun bercerita tentang pengalaman beliau yang mungkin hanya bisa dialami oleh orang-orang pilihan saja, seperti dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube ulama99. Habib Luthfi bercerita bahwa dulu saat beliau melaksanakan ibadah haji dan hendak kembali ke tanah air, tiba-tiba hatinya merasa tidak tenang gelisah. Tidak tahu apa sebabnya. Padahal posisi Habib Luthfi saat itu sudah mau pulang dan telah memperoleh jatah kursi pesawat yang khusus untuk kembali lebih awal ke tanah air. Tetapi karena kegundahan hati Habib Luthfi t...

   Acara dalam rangka Khatmil Quran, Haul Masyayikh, dan Harlah ke-6 Ponpes Raudlatut Tholibin itu diiringi cuaca yang cerah. Ribuan jemaah memadati kompleks ponpes di Dusun Pojok, Nogosari, Boyolali, Sabtu (6/8/2022) malam. Jemaah tampak "tersihir" dengan syair shalawat yang dilantunan Habib Muhammad Syafi'i bin Idrus Alaydrus dengan iringan hadrah Baabul Ghufron.  Taushiyah disampaikan Habib Muhammad bin Yahya Baraqbah yang mengaitkan hari kemerdekaan berpesan agar selalu mengingat jasa para pahlawan. "Mereka telah mengikhlaskan jiwa dan raganya dalam merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Para pejuang dan pahlawan adalah orang-orang yang sangat berjasa dalam kelangsungan negeri, sehingga saat ini kita masih terus mewujudkan masyarakat madani yang bisa berkumpul, berserikat, dan bermasyarakat dengan tenang dan damai," tuturnya. Ia menyontohkan, pengajian ini dapat terlaksana dengan penuh khidmat dan haru dalam naungan shalawat yang inshaAl...

  Utusan Panglima Besar Jenderal Soedirman dan Bung Tomo gagal menemui langsung Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari (Mbah Hasyim) saat akan menyampaikan informasi jatuhnya Kota Malang, basis laskar Hizbullah-Sabilillah, ke tangan pasukan Belanda. Saat tiba di Jombang, Mbah Hasyim terbaring sakit. Sebelum utusan Jenderal Soedirman tiba, rupanya Mbah Hasyim sudah mengetahui kabar buruk itu dari Kiai Gufron, pemimpin Sabilillah Surabaya. Saat itu, Mbah Hasyim tengah mengajar. Begitu menerima informasi Kota Malang jatuh ke tangan Belanda, ia langsung memegang kepala sambil menyebut asma Allah. “Masya Allah, Masya Allah.” Mbah Hasyim jatuh pingsan. Diceritakan KH Saifuddin Zuhri dalam Guruku Orang-orang Pesantren, kabar buruk yang membebani pikiran Mbah Hasyim itu terjadi pada 21 Juli 1947. Dokter Angka pun didatangkan dari Jombang untuk memeriksa kesehatan Mbah Hasyim. Hasilnya, pendiri Nahdlatul Ulama itu mengalami pendarahan otak. Malang adalah satu di antara daerah di Pulau Jawa yang d...

Jul 25 2022 Kegiatan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly mendorong kader Ansor untuk meningkatkan kapasitas agar keberadaan kader memberikan manfaat bagi masyarakat. “Kita jangan lelah untuk memantaskan diri dengan meningkatkan kapasitas kita. Sehingga eksistensi kita bermanfaat untuk masyarakat,” tegasnya dalam acara Rapat Kerja Cabang (Rakercab) I Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Kabupaten Batang, pada Sabtu (23/07/22). Menurutnya, peningkatan kapasitas bagi kader Ansor ini dibutuhkan untuk selalu siap dan tidak gagap saat diberi tanggung jawab dan amanah di tengah masyarakat. “Sehingga pada saatnya tiba, ada amanah yang jenengan harus pikul, harus siap. Kader tidak boleh lari,” lanjutnya. Di acara yang sama, Ketua Pengurus Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Batang H Maulana Yusup meminta agar para kader serius menyusun program kerja. Ia berharap agar kegiatan ini tidak menjadi kegiatan seremoni belaka, tetapi juga bermanfaat bagi masya...